Selamat malam duhai pengiring hidupku
Kata terimaksih tak cukup kuberikan untuk
segala hirup dalam nafasku selama ini
Desahan nafasmu menjadi teman setiap
langkahku
Kau yang begitu aku kagumi…
Kau yang begitu aku segani..
Desiran hati ini, menjadi saksi betapa
istimewa dirimu
Kau goresakan tinta merah dalam setiap
lembaran hariku
Tiba-tiba angin berhembus begitu kejamnya
Menghapus goresan tintamu,,
Kukejar angin itu,
Menyuruhnya mengembalikan kepadaku goresan
tinta itu,
Namun,
Tanganku hanya sampai di tepian awan,,
Dan angin telah berdiri disamping rembulan,
Airmata yang kuteteskan, belum mampu
menghanyutkanku ke rembulan,
Kini,,
Aku hanya mampu bertahan,
Bertahan dalam diam penuh doa”
Duhai kau pengiring hidupku,,
Maukah kau berjanji padaku,
bila tanganku mampu meraih angin itu,
kau sudi menggoreskan kembali tinta
merahmu,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar