5 Apr 2013

Manajemen Hati

berasa udah bertahun-tahun ga ngeblog,, haha! dunia yang sunyi tanpa ke'alayan jiwa,, mari merapat para pengikutku.. :D
Akhir-akhir ini kata-kata galau benar-benar lagi in banget ya guys. Tugas banyak galau, capek galau, makan galau, ga punya pacar galau, semua kehidupan serba galau. Seandainya kalau pencetus kata galau itu membuat hak paten pasti dia bakalan dapat royalty berlimpah deh.

Seperti seharusnya hidup, pasti ada manis ada pahit, ada senang ada susah. Mau sebahagia apapun juga suatu ketika juga akan merasakan sedih. Karena rasa itu sesuguhnya adalah relative, rasa itu tidak bisa diukur dengan gelas ukur bahkan timbangan, oleh karenanya setiap manusia itu memiliki kepekaan rasa dengan intensitas yang berbeda-beda. Ada orang yang kuat menghadapi segala hiruk pikuk masalahnya, ada pula yang merasa menjadi orang paling nista sedunia dengan sebuah masalah yang mungkin orang lain menganggap ini hanya sepele. Orang inilah yang sangat perlu untuk melakukan manajemen hati.

Manajemen hati itu letaknya jauh di relung jiwa, karena ini berhubungan dengan perasaan. Setiap orang memiliki kemampuan untuk manajemen hatinya, namun cara dan kekuatannya itu berbeda. Kalau mahasiswa kayak kita nih mungkin masalah yang sering mendera adalah “kemalasan”. Dikala tugas menumpuk, deadline menyapa, dan ujian berbisik pasti otak akan berputar lebih keras sehingga berimbas pada jiwa yang lelah bawaanya malah pengen terus tidur dan istirahat. Hal ini bisa terjadi karena di awal ronde kita kurang persiapan. Ibarat kata motor ni, kamu langsung naikin aja gas pol tanpa lewati proses pemanasan mesin dulu. Akibatnya motor capek dong, dan mogok deh. Begitupun dengan hati dan pikiran kamu, karena terlalu numpuk isinya jadi kelebihan muatan deh. Finnaly solusinya adalah, cobalah untuk menyatukan hati dan otak untuk menguatkan niat menyicil satu-persatu pekerjaan itu mulai dari awal, meskipun belum lengkap, setidaknya ketika beberapa hari menjelang deadline kamu sudah menyelesaikan setengah dari pekerjaan itu.

Kalau tugas kuliah udah beres, muncul lagi deh masalah selanjutnya. Misalnya nih, kegalauan yang muncul karena sang doi tak kunjung member isyarat. Ini masalah yang menyangkut hati banget, jadi jatuhnya dalem banget. Setiap manusia itu memiliki kecenderungan untuk menyukai lawan jenis, dan ini sangat wajar. Jadi kita bisa maklum banget kalau kamu mengalami rasa yang dibilang orang cinta itu. Nah, yang menjadi masalah adalah ketika kamu tidak bisa mendamaikan hati ketika bertemu dengan cinta. Dari manapun datangnya, yang namanya hati itu paling tidak suka berbohong jadi mau perasaan menyuruhnya untuk hilang dan pergi kalau hati belum mau ya dia akan tetap bertahan diposisinya. Ketika kamu memiliki rasa dengan seseorang dan menurutmu itu tidak wajar, ini patut dicermati.

Ketidakwajaran itu bisa dimulai karena anggapan kamu kalau jatuh cinta itu hanya akan membuat hidupmu sengsara, apalagi kalau sampai pacaran. Sebenarnya tidak ada undang-undang yang mengatur kalau sesungguhnya orang jatuh cinta itu wajib pacaran, jadi kamu tidak perlu galau karena masalah ini. Manusia itu dianugerahi perasaan loh, mungkin perasaan yang istimewa dan tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain ciptaan tuhan itu adalah cinta. Jadi kalau kamu sedang jatuh cinta, yasudah jangan bimbang dengan rasa itu, kalau memang yakin dan menurut kamu itu baik ungkapkan saja, toh kamu juga orang yang ikhlas kan, jadi tidak perlu mengharapkan imbalan berupa balasan perasaan yang sama. Syukur-syukur kalau dia juga ternyata memiliki rasa yang sama, tinggal sama-sama berkomitmen untuk menjaga hati dan meyakini bahwa Tuhan telah memberikan jodoh terbaikknya utuk kamu, pasti bakalan dikasih jalan untuk penyelesaian kedua rasa itu. Dengan begitu hati akan lebih tenang karena sudah tidak lagi memendam perasaan yang menurut kamu berat itu kan. 

Nah kalau kamu lebih memilih untuk mengubur rasa itu dalam-dalam, kita jamin itu tidak akan berhasil. Mengenai itu, yang bisa kamu lakukan adalah menyimpan perasan itu serapi mungkin, karena apa, perasaan tanpa keyakinan itu hanya akan tinggal sementara dalam jiwa kamu, jadi dia tidak bisa dipaksakan untuk dibuang jauh. Tidak perlu khawatir ketika jantung masih suka bermain denganmu ketika menatap wajahnya, karena kalau kamu yakin perasaan itu bukan cinta yang sesungguhnya maka hatipun perlahan akan meluluh. Mempertahankannya dan menyerahkannya semua pada waktu. Ketika waktu memintanya untuk kembali, disaat itulah rasa itu juga akan sirna dari jiwa dan hati kamu. 

Kehidupan memang selalu berjalan dengan istimewa. Ada beberapa hal yang kita rencanakan dengan baik, tetapi pada kenyataannya tidak bisa terlaksana sesuai keinginan, namun ada banyak hal yang tidak kita rencanakan maupun inginkan malah terwujud dengan indahnya. Tapi yakinlah kalau apa yang Tuhan rencanakan untuk kita itu pastilah yang terbaik untuk hidup kita. Begitupun dengan jodoh yang akan diberikan Tuhan untuk kita kelak, semuanya telah dipersiapkan dengan indah bersikaplah yang baik dengan begitu orang baik juga akan menghampirimu. Apabila sudah bertemu, tinggal meyakini saja bahwa dia benar-benar seseorang yang dikirimkan Tuhan untuk kita. Karena sesungguhya jodoh itu adalah keyakinan dari hati dan rasa manusia, untuk menerima seseorang dengan segala lebih dan kurangnya untuk menjadi manunggal sehingga mampu mendampingi hidup sampai akhir hayat.

Melakukan manajemen hati itu penting untuk menghadapi segala permasalahan yang kamu hadapai. Karena kalau tidak dimulai dari diri sendiri memang mau dimulai dari siapa. Humor selucu apapun kalau hati tidak ingin tersenyum mau dipaksakan juga tetap tidak bisa tersenyum. Sebaliknya, apabila hati selalu bersyukur dan gembira maka tanpa perlu menyewa opera humorpun kita sudah bisa untuk tersenyum, setidaknya untuk diri sendiri. Semoga yang terindah akan selalu menjadi yang terbaik utuk kita.
Terus berjuang kawan…………………….